Lompat ke isi utama

Berita

Seminar Pemilu, Ketua Bawaslu NTB Ajak Masyarakat Berkolaborasi

Seminar Pemilu, Ketua Bawaslu NTB Ajak Masyarakat Berkolaborasi

Kota Bima, Bimakab,-Kampus adalah merupakan tempat berlangsungnya pendidikan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan secara teoritis, sementara prakteknya ada di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) selaku Pengawas Pemilu sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat, M. Khuwailid, S. Ag., M.H. saat menjadi Narasumber pada kegiatan Seminar Pemilu yang berlangsung di Aula Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima, Rabu (9/3/2022). Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama BEM STIH Muhammadiyah Bima dengan Bawaslu Kabupaten dan Kota Bima.  

Melalui kegiatan yang melibatkan BEM se-Kabupaten dan Kota Bima tersebut, Khuwailid menyebutkan tentang pentingnya elaborasi dan kolaborasi para pihak dalam mewujudkan Pemilu dan Pemilihan yang demokratis dan berintegritas.

Menurutnya, untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas dan berintegritas, selain tersedianya SDM penyelenggara yang unggul dan berintegritas, juga harus didukung oleh 2 (dua) komponen lainnya, yakni peserta Pemilu dan pemilih (publik) yang memiliki kesadaran, yakni berintegritas tinggi, taat dan patuh terhadap norma-norma dan aturan demi terwujudnya Indonesia yang unggul, mandiri, dan berdaya saing. Ketiga komponen tersebut, kata dia, harus bersinergi dalam menentukan kualitas Pemilu untuk terpilihnya pemimpin yang beriman dan amanah, sehingga masyarakat akan merasa aman dan nyaman.

Karena itu, ia mengajak semua forum untuk menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap tanah air Indonesia ini. “Kita tidak boleh hanya sekedar mengetahui dan mengenalnya saja, namun kita semua harus mampu menumbuhkan rasa cinta kasih yang mendalam terhadap tanah air kita,” ajaknya.

Dijelaskannya, dengan rasa cinta kasih, akan melahirkan sifat dan perilaku positif untuk membela dan melindungi tanah air, serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. Salah satu bentuk pengabdian terbaik terhadap tanah air adalah dengan menyukseskan proses demokrasi yang berlangsung 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. “Mari berelaborasi, dan berkolaborasi untuk Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaya saing. Kampus adalah merupakan tempat bagi Adik-adik mahasiswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan berupa teori, untuk menerapkannya adik-adik bisa mempraktekkannya di Bawaslu sebagai Pengawas Pemilu. Gunakan waktu sebaik mungkin dengan sangat bijak, karena di pundak adik-adiklah masa depan bangsa yang lebih baik,” pungkasnya, memotivasi.